, ,

Dosen IKes Payung Negeri Luncurkan Aplikasi Raahting dan Latih Kader Cegah Stunting

Pekanbaru – Dosen IKes Payung Negeri Luncurkan Aplikasi Raahting dan Latih Kader Cegah Stunting. Dalam upaya mendukung program Zero Stunting, tim dosen dan mahasiswa dari Institut Kesehatan (IKes) Payung Negeri Pekanbaru melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan menciptakan Aplikasi Raahting dan melatih kader pencegahan stunting di Desa Teluk Kenidai, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, pada 1 Agustus hingga 20 September 2025.

Kegiatan ini dipimpin Bd. Mustika Hana Harahap, MKM., M.Keb, bersama anggota tim dosen kebidanan Bd. Siska Mulyani, M.Biomed, dosen keperawatan Asniati, M.Kes, serta mahasiswa kebidanan dan Duwi Chintya Harahap, mahasiswa keperawatan.

Ketua Tim PKM Bd. Mustika Hana Harahap, MKM., M.Keb, menjelaskan bahwa timnya memberikan pelatihan pengolahan makanan berbahan dasar ikan kepiek dan sayur jipang (labu siam) yang kaya nutrisi bagi balita. Tak hanya itu, tim juga meluncurkan Aplikasi Raahting (Harahap Cegah Stunting), sebuah inovasi digital yang memungkinkan kader posyandu mendeteksi dini risiko stunting melalui pengisian kuesioner berbasis Android.

Kader juga dilatih dalam pendokumentasian dan pencatatan data secara digital, menggantikan metode manual yang selama ini masih digunakan.

“Pelatihan ini sejalan dengan peningkatan pemanfaatan teknologi di kalangan kader posyandu yang kini telah memiliki ponsel Android. Harapannya, Kampar segera Zero Stunting,” katanya kepada Riau Pos, Selasa (7/10/2025).

Baca Juga :Tekan Inflasi, Pemko Pekanbaru Gencarkan Pasar Murah di Seluruh Kelurahan

Dosen IKes Payung Negeri
Dosen IKes Payung Negeri

Lebih lanjut dijelaskannya, kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.

“Tim PKM berterima kasih kepada Kemdiktisaintek yang telah memberikan kesempatan Hibah PKM dengan No. Kontrak 001/LPPM-PN/PM-Kemdiktisaintek/VI/2025 dan terima kasih kepada IKes Payung Negeri yang telah memberikan izin sehingga kegiatan ini berjalan lancar,” ujar Mustika.

Sementara itu, Kepala Desa Teluk Kenidai, Budi Setiawan, didampingi Ketua PKK dan Ketua Kader Posyandu, Resti, mengatakan bahwa desa ini memiliki lima posyandu yang tersebar, yaitu Posyandu Harapan Baru, Posyandu Jantung Hati, Posyandu Kasih Nastapa, dan Posyandu Harapan Bunda. Berdasarkan SK Bupati Kampar Tahun 2024, Teluk Kenidai masih menjadi lokus stunting di wilayah Kampar.

Meski dikenal sebagai desa wisata dengan hasil perikanan yang melimpah—khususnya ikan kepiek dari Sungai Kampar—banyak kader yang belum tahu cara mengolah ikan tersebut menjadi makanan bergizi untuk anak-anak.

“Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas kontribusi tim dari IKes dalam inovasi gizi dan digitalisasi pencatatan yang menjawab permasalahan ini,” katanya.

Shoppe Mall

No More Posts Available.

No more pages to load.